Teknologi High Pressure Acid Leach Harita Nickel

Harita Nickel menjadi perusahaan tambang terbesar di Indonesia yang pertama menerapkan teknologi high pressure Acid Leach (HPAL). Dimana teknologi itu memiliki fungsi untuk mengubah biji nikel limonit yang berkadar rendah menjadi produk bernilai jual tinggi berupa baterai kendaraan listrik. Bukan hanya itu saja teknologi canggih tersebut juga memiliki kelebihan ramah lingkungan dikarenakan pemanfaatan energinya lebih sedikit. Dengan begitu emisi yang dihasilkan oleh teknologi itu jauh lebih rendah.

Potensi Pemanfaatan Biji Nikel Kadar Rendah Untuk  Bahan Baku Kendaraan Listrik

Teknologi canggih dari perusahaan tambang terbesar di Maluku Utara itu yang bisa membuat biji nikel kadar rendah mempunyai nilai jual tinggi tentunya menjadi kabar gembira bagi Indonesia. Pasalnya sebelum ditemukannya teknologi itu biji nikel kadar rendah tidak dimanfaatkan sama sekali dikarenakan kandungannya kurang dari 1,5%. Bukan hanya itu saja teknologi canggih tersebut juga membuat Indonesia menjadi selangkah lebih maju untuk menunjukkan kiprahnya sebagai negara industri baterai listrik.

Produk-Produk yang Bisa Dibuat dengan Teknologi High Pressure Acid Leach 

Selain bisa digunakan untuk mengubah biji nikel berkadar rendah menjadi baterai. Teknologi canggih milik perusahaan tambang terbesar di Maluku Utara itu juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai macam produk yang masih berhubungan dengan kendaraan. Lantas apa saja produk yang bisa dihasilkan dari biji nikel berkadar rendah itu?. Daripada penasaran langsung saja berikut beberapa produk yang bisa dibuat dengan teknologi high pressure Acid Leach.

  • Bahan untuk Kerangka Otomotif

Produk pertama yang bisa dibuat dengan nikel berkadar rendah menggunakan teknologi canggih dari perusahaan Harita Nickel yaitu kerangka otomotif. Di dalam pembuatannya biji nikel itu nantinya akan dicairkan terlebih dahulu kemudian baru dicetak menjadi kerangka otomotif. Adapun beberapa kerangka kendaraan yang bisa dibuat dengan nikel berkadar rendah seperti knalpot, bumper, flek dan bahan pelapis lainnya. Dengan menggunakan nikel ini nantinya kendaraan listrik akan terlihat lebih mengkilap dan bisa terhindar dari berbagai karat. Bukan hanya itu saja namun kerangka otomotif yang terbuat dari nikel juga mampu mengurangi lecet jika suatu saat terjadi benturan. Kualitas kendaraan listrik itu juga jauh lebih tahan lama dikarenakan menggunakan logam bernomor 28.

  • Sebagai Pelapis Lunar Module

Lunar Module sendiri merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk landing pesawat di ruang angkasa. Tentunya alat itu harus dipastikan aman dan bebas dari segala masalah. Oleh karenanya tidak heran jika bahan yang dipilih untuk pelapis lunar module itu berupa nikel. Di mana logam bernomor 28 ini memiliki keunggulan tahan terhadap panas matahari dan tidak mudah terbakar. Biasanya untuk membuat lapisan tersebut nantinya biji nikel akan diproses menggunakan teknologi High Pressure Acid Leach.

  • Campuran Untuk Besi Baja

Teknologi high pressure Acid Leach milik perusahaan tambang terbesar di Maluku Utara itu juga dapat mengubah nikel untuk dijadikan bahan campuran pembuatan besi dan baja kendaraan. Dengan mencampurkan nikel di dalam adonan nantinya produk yang dihasilkan akan lebih kuat jika dibandingkan aluminium. Bukan hanya itu saja namun kerangka kendaraan yang terbuat dari campuran besi dan nikel itu juga memiliki sifat anti karat sehingga bisa digunakan dalam jangka panjang. Selain itu besi baja yang terbuat dari campuran nikel itu juga dapat dimanfaatkan untuk material pembuatan jalan layang dan gedung bertingkat.

Demikianlah ulasan singkat tentang teknologi high pressure Acid Leach milik perusahaan tambang terbesar di Maluku Utara dan potensi dari pemanfaatan biji nikel kadar rendah.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *